Saturday, April 22, 2017

bagaimana kita mengajarkan doktrin kepada anak-anak?

bagaimana kita mengajarkan doktrin
kepada anak-anak?


                 Di bawah ini ada tujuh prinsip dasar didalam mengajarkan doktrin agar dapat dimengerti anak-anak:

Itu perlu diajarkan secara sederhana
                 Cara lama pengajaran katekisasi dengan Tanya jawab bergiliran dan berulang-ulang serta memakai kalimat-kalimat panjang dan membingungkan, ada baiknya beberapa hal, tetapi tidak ada kesederhananya. Seorang guru perlu mengajarkan doktrin dengan kata-katayang mudah dimengerti oleh anak-anak serta memekai konsep ide-ide yang tidak membingungkan.


Itu perlu diajarkan secara menarik
                 Penting supaya anak-anak mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang diajarkan, dan untuk itu perlu penyampaian pelajaran yang menarik. Lebih-lebih kalau pelajaran doktrin itu dapat diperagakan dan ilustrasi sering diberikan. Konsep kesederhanaan dan ilustrasi yang jelas pelu ditekankan, sekalipun itu dari alkitab atau kehidupan sehari-hari bahkan dari imajinasi (asal dijelaskan kepada anak-anak bahwa dalam hal yang terakhir adalah dari imajinasi).


Itu perlu diajarkan secara logis dan sistematis
                 Doktrin alkitab adalah logis dan pas satu dengan yang lain secara logis. Jadi, semuanya perlu diajarkan secara logis dan sistematis. Lebih mudah mengajarkan yang logis, dan akan membantu anak-anak jika di ajar secara logis. Lebih muda bagi mereka untuk mengikuti setiap langkah dari pelajaran yang logis berdasarkan langkah-langkah sebelumnya.


Itu perlu diajarkan secara terperinci
                 Suatu kesalahan besar yang kita semua perbuat ialah berusaha mengajarkan terlalu banyak doktrin dalam satu kali mengajar. Lebih baik memusatkan pelajaran pada satu doktrin kebnaran dan pastikan bahwa anak-anak sungguh-sungguh mengerti itu. Kebenaran-kebenaran dari dari pelajaran sebelumnya boleh di ingatkan kalau dapat membantu menjelaskan kebenaran yang sedang diajarkan. Tetapi dalam mengajar harus tetap menjadi tujuan utama.


Itu perlu diajarkan secara praktis
                 Doktrin bukan Cuma teoritis tetapi doktrin yang diajarkan harus diterapkan pada kehidupan anak-anak setiap hari.
                 Setiap doktrin harus diajarkan kepada setiap anak-anak yang hadir. Mereka semua perlu memahaminya. Tetapi karena ada dua macam anak-anak (yang sudah diselamatkandan yang belum) maka dua penerapan diperlukan. Kebanyakan doktrin mengijinkan dua rangkap penerapan. Anak-anak yang belum diselamatkan perlu di injili berdasarkan doktrin yang diajarkan, lalu anda perlu menerapkan doktrin itu juga kepada anak-anak yang sudah diselamatkan atau percaya untuk memperbaiki dan memberikan mereka makanan.


Itu perlu diajarkan secara menolong    
                 Apabila anda mengajarkan doktrin maka anak-anak, terutama yang lebih besar dan remaja, sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang kritis. Pertanyaan yang paling sering diajukan ialah “bagaimana kita tahu itu?” atau reaksi umum ialah “apa buktinya”.
                 Sangat penting untuk menyambut pertanyaan mereka dengan menolong dan dengan cara yang tepat. Jawaban anda, terutama cara menjawab akan banyak mempengaruh anak.

                 Ada dua macam sambutan yang salah dan sangat tidak menolong:
Ø  Jangan menanyakan yang tidak perlu, kamu disini untuk mndengar bukan untuk bertanya.
Ø  Engkau tidak boleh menanyakan hal-hal seperti itu, pertanyaan itu tidak rohani. Itu menunjukkan kamu tidak rohani.




Itu perlu diajarkan dengan disertai doa
                 Anda harus selalu bergantung dalam mengajarkan doktrin, kepada pelayanan pencerahan roh kudus. Dia datang untuk membimbing kepada segala kebenaran  (yohanes 16:13). Dalam satu pihak anak-anak yang belum diselamatkan ialah buta secara rohani (II korintus 4:4) dan tidak mengerti kebenaran rohani, dan hatinya tanpa pelayanan roh kudus (I korintus 2:14)
                 Oleh karena itu dalam persiapan untuk mengajarkan doktrin anda perlu bertanya pada diri sendiri tujuh pertanyaan di bawah ini:
Ø  Apakah itu sederhana dan mudah dimengerti?
Ø  Apakah itu menarik dan enak didengar?
Ø  Apakah itu logis dan lancar untuk diikuti?
Ø  Apakah saya berkonsentrasi pada satu kebenaran –atau berusaha mengajarkan terlalu banyak?
Ø  Apakah penerapanya jelas dan praktis bagi setiap anak?
Ø  Apakah reaksiku terhadap pertanyaan dan kritikan bersifatmenolong?
Ø  Sedahkah saya berdoa supaya rohkudus menerangi pikiran anak-anak?

Ø  Kepada anak-anak yang belum diselamatkan. Bagaimana saya  

No comments:

Post a Comment

TAMBAHAN DAN KONFIRMASI ULANG MENGENAI NUBUATAN YANG KAMI SAMPAIKAN MENGENAI BASUKI TJAHAJA PURNAMA

TAMBAHAN DAN KONFIRMASI ULANG MENGENAI NUBUATAN YANG KAMI SAMPAIKAN MENGENAI BASUKI TJAHAJA PURNAMA Seperti telah diketahui dan dibaca s...