KITAB MIKHA
Dalam menentang penyelewengan religius dan
sosial pada zamanya, nabi mikha memang
kurang dikenal bila dibandingkan dengan yesaya. Namun nubuat mikha searah
dengan nubuat yesaya dan sangat membantu dalam menubuatkan tema ganda mengenai
hukuman dan pengharapan. Berbeda dengan
yesaya yang menghadapi ketegangan masa itu dengan berani dan secara panjang
lebar, mikha rekan sezamannya yang lebih muda menulis gambaran yang lembut dan
tepat.
1.
Nabi mikha
Namanya adalah singkatan dari mikhayahu, artinya siapa yang sama dengan tuhan? (bdg. Teks yer.
26:18) dalam bahasa ibrani). Moresyet, kota kelahiranya, mungkin moresyet –gat
(lihat Mikha 1:14) adalah sebuah desa di yudea yang terletak sekitar 40 km
sebelah tenggara yerusalem, dekat gat kota filistin. Ada bukti yang menunjukkan
mikha adalah seorang desa, mungkin seorang petani kecil.
2.
Penulisan
a.
Waktu
Bagian
judul kitab ini (mikha 1:1) menyebutkan, mikha hidup pada masa pemerintahan
yotam, ahas, dan hizkia (sekitar 735-700 sM). Umumnya para ahli menempatkan
ayat 2-9 sekurang-kurangnya sebelum kehancuran samaria pada tahun 721 sM. Pada
masa yeremia, para pendukungnya menegaskan hubungan mikha dengan hizkia
“beberapa orang daripada tua-tua negeri itu tampil juga ke depan dan berkata
kepada kumpulan rakyat itu, katanya , mikha, orang morseyet itu, telah
bernubuat di zaman hizkia, raja yehuda.
b.
Kesatuan
Mikha 1-3
hampir dimana-mana diterima sebagai ucapan asli dari mikha, namun bnyak ahli
mempertanyakan waktu penulisan ucapan-ucapan dalam mikha 4-7. Acuan tentang
babel, misalnya, dianggap menandakan bahwa pembereitaan dalam mikha 4:6-8, 9-13
ditulis sesudah mikha sendiri. Namun, hubungan raja hizkia dengan
merodakh-baladan (2 raja 20:12-19) menunjukkan bahwa kota kuno itu terkenal
pada masa mikha, walaupun masa kejayaanya baru tiba hampir satu abad kemudian.
3.
Pemberitaan
a.
Struktur
Bagian pertama
Pemberitaan
tentang hukuman (mikha 1 – 3)
Seberkas harapan yang singkat dalam
2:12-13))
Pemberitaan
tentang harapan (mikha 4 – 5)
Bagian kedua
Pemberitaan
tentang hukuman (mikha 6:1-7:7)
Pemberitaan
tentabng harapan (mikha 7:8-20)
Analisis
yang lebih memuaskan walaupun lebih rumit yang membagi kitab ini ke dalam tiga
bagian diusulkan oleh allen (1976. Hal. 260):
Bagian
pertama (mikha 1:2-2:13)
Hukuman yang
panjang (mikha 1:2-2:11)
Harapan yang
pendek (mikha 2:12-13)
Bagian kedua
(mikha 3-5)
Hukuman yang
panjang (mikha 3)
Harapan yang
pendek (mikha 54;1-5)
Harapan bagi
orang – orang yang susah (mikha 4:6-8)
Kesusahan
yang panjang, harapan yang pendek (mikha 4:9-10)
Kesusahan
yang pendek, harapan yang panjang (mikha 4:11-13)
Kesusahan
yang pendek, harapan yang lebih panjang (mikha 4:14-5:5)
Harapan bagi
sisa Israel yang susah (mikha 5:6-8)
Hukuman
yabng panjang (mikha5:9-8)
Harapan yang
pendek (mikha 5:14)
Bagian
ketiga (mikha 6-7)
Hukuman yang
panjang (mikha 6:1-7:7)
Harapan yang
pendek (mikha 7:8-20)
b.
Pemberitaan pertama tentang hukuman (mikha 1:2-2:11)
Sesudah
pembukaan yang berbicara tentang penghakiman dimasa semua orang dipanggil untuk
menghadapinya (mukha1:2-4), maka kedua ibu kota tersebut dituduh sebagai sumber
pencemaran yang telah menodai seluruh bangsa itu. Penghukuman atas samaria
disebutkan secara terinci (mikha 1:5-9).
Kemudian hukuman yehuda digambarkan scara ringkas dengan dampak terhadap kota
dan desa diperbukitan dan daratan rendah (mikha 1:10-16).
c.
petunjuk
pertama tentang pemgharapan (mikha
2:12-13)
pemberitaan
keselamatan ini merupakan seberkas cahaya yang menerangi kesuraman ketiga pasal
pertama kitab ini. Pemberitaan ini ditempatkan disini bukan karena mikha
membertitakan tentang hukuman dan pengharapan pada saat yang sama – hal itu
hanya akan membingungkan pendengarnya-melainkan karena mereka yagn memelihara
dan menyunting ucapan-ucapanya ingin menekankan bahwa penghukuman tidak pernah
merupakan kata terakhir dari allah kepada umat perjanjianya.
d.
Pemberitaan
kedua tentang hukuman (mikha 3)
Bagi mikha
kepemimpinan yehuda sudah hancur sama sekali. Pemimpin-pemimpin bukan
mempertahankan perjanjian allah, malah mereka mengganas dengan memeras golongan
petani kecil nasibnya hanya diperhatikan oleh beberapa oramg nabi (mikha
3:1-4). Dengabn rasa bermusuhan yang
hamper seperti rasa jijik , mikha sebagai utusan allah yabng sejati (mikha 3:8) secara khusus menghadapi
nabi-nabi palsu (mikha 3:5-7,11)
e.
Pemberitaan
kedua tentang pengharapan (mikha 4-5)
Kerajaan
mesianik (mikha 4)
Beberapa
ciri utama dari masa depan yang cerah bagi Israel adalah keutamaan rumah allah
(mi 4:1) kereajaan atas seluruh manusia (mi 4:2) kedamaian yang tak ada
bandinganya (mi 4:3), keslamatan dan kemakmuran sepenuhnya (mi 4:4) dan
pengabdian penuh kepada allah (mi 4:5). Ayat 1-3 tampaknya merupakan nyanyian
yang dikenal oleh yesaya maupun mikha; kedua-duanya mungkin memakai sumber yang
sama, mungkin sekali dari ibadat dirumah alah (lihat mzr 46;48;76). Ayat 4
ditambahkan oleh mikha sendiri, mungkin berdasarkan kepedulianya terhadap
sesamanya di desa yang tanahnya dirampas dengan kejam.
Raja
mesianaik (mi 5)
Sama
sepertoi yesaya, mikha mengharapkan datangnya pemerintahan putra daud yang
sejati, yang akan mewujudkan citya-cita nenek moyangnya dahulu. Tempat
kelahiranya dibetlehem disebutkan (mi 5:1) untuk menekankan kesederhanaan dan
kerendahan tempat asal daud dan penggantinya kelak, yang akan menjadi gembala
sejati bagi umat allah (mi 5:3). Yang mengagumkan kita mengenai nubuat ini
bukanlah bahwa mikha menyebut betlehem, melainkan bahwa allah menjaga supaya
yesus kristus dilahirkan disana, walaupun ia dibesarkan dinazaret (luk 2:1-20)
f.
Pemberitaan
ketiga tentang hukuman (mikha 6:1-7:7)
Bagian ini
seperti ucapan lain mengenai penghukuman
dimulai dengan kata : “dengarlah” (lihat mikha 1:2, 3:1,9 ; 6:9: amsl
3:1; 4:1; 5:1). Adeganyatejadi digerbang kota, tempat berlangsungnya proses
pengadilan. Gunung-gunung dipanggil sebagai saksi tehadap pertentangan antara
allah dan umatnya. Selanjutnya sesuai dengan cara para nabi yang benar kuasa
allah dan karyanya yang rahmani dan
peristiwa keluaran diceritakan kembali sebagai bukti kesetiaanya kepada umatnya
9(mikha 6:3-5). Allah memegang tiga peran dalam pengadilan itu yaitu pengugat,
jaksa penuntut dan hakim.
g.
Pemberitaan ketiga tentang pengharapan
(mikha 7:8-20)
Dalam
perikop ini yang menonjol bukanlah kembalinya atau bertobatnya Israel, melainkan
campur tangan allah, dialah yang membawa terang dan menjalankan penghukuman
(mikha 7:8-9), yang mempermalukan musuh-musuhnya yang mengejek Israel pada saat
mereka lemah (mi 7:10, 16-17) dan kembali untuk menggembalakan umatnya seperti
dahulu (mi 7:14-15).
Bentuk
sastra mikha 7:8-20 tampaknya meneruskan pola liturgis mikhja 7:1-7:
§ Pengakuan
keyakinan akan penyelamatan allah (diucapkan oleh seorang wakil umat) ayat
8-10.
§ Janji
pemulihan (ucapan keselamatan) bagi Israel dan penghukuman atas bangsa-bangsa (mungkin
diucapkan oleh seorang nabi dirumah allah) ayat 11-13. Dan memohon berkat allah
(oleh umat) ayat 14.
§ Janji pembebasan oleh allah yang merupakan
keluaran baru (mungkin disampaikan oleh seorang nabi) ayat 15.
§ Pengembangan
janji itu (ucapan keselamatan) kecemasan bangsa-bangsa dan rasa takut mereka
yang berikutnya terhadap allah (ayat 16-17)
§ Nyanyian
pujian kepada allah karena pengampunanya yang unik dan kesetiaanya yang tak
putus-putusnya (oleh jemaat) ayat 18-20).
No comments:
Post a Comment