Monday, April 24, 2017

KITAB MIKHA

  KITAB MIKHA




Dalam menentang penyelewengan religius dan sosial  pada zamanya, nabi mikha memang kurang dikenal bila dibandingkan dengan yesaya. Namun nubuat mikha searah dengan nubuat yesaya dan sangat membantu dalam menubuatkan tema ganda mengenai hukuman dan pengharapan.  Berbeda dengan yesaya yang menghadapi ketegangan masa itu dengan berani dan secara panjang lebar, mikha rekan sezamannya yang lebih muda menulis gambaran yang lembut dan tepat.

1.   Nabi mikha
Namanya adalah  singkatan dari mikhayahu, artinya siapa yang sama dengan tuhan? (bdg. Teks yer. 26:18) dalam bahasa ibrani). Moresyet, kota kelahiranya, mungkin moresyet –gat (lihat Mikha 1:14) adalah sebuah desa di yudea yang terletak sekitar 40 km sebelah tenggara yerusalem, dekat gat kota filistin. Ada bukti yang menunjukkan mikha adalah seorang desa, mungkin seorang petani kecil.
2.   Penulisan
a.      Waktu

Bagian judul kitab ini (mikha 1:1) menyebutkan, mikha hidup pada masa pemerintahan yotam, ahas, dan hizkia (sekitar 735-700 sM). Umumnya para ahli menempatkan ayat 2-9 sekurang-kurangnya sebelum kehancuran samaria pada tahun 721 sM. Pada masa yeremia, para pendukungnya menegaskan hubungan mikha dengan hizkia “beberapa orang daripada tua-tua negeri itu tampil juga ke depan dan berkata kepada kumpulan rakyat itu, katanya , mikha, orang morseyet itu, telah bernubuat di zaman hizkia, raja yehuda.

b.    Kesatuan
Mikha 1-3 hampir dimana-mana diterima sebagai ucapan asli dari mikha, namun bnyak ahli mempertanyakan waktu penulisan ucapan-ucapan dalam mikha 4-7. Acuan tentang babel, misalnya, dianggap menandakan bahwa pembereitaan dalam mikha 4:6-8, 9-13 ditulis sesudah mikha sendiri. Namun, hubungan raja hizkia dengan merodakh-baladan (2 raja 20:12-19) menunjukkan bahwa kota kuno itu terkenal pada masa mikha, walaupun masa kejayaanya baru tiba hampir satu abad kemudian.

3.    Pemberitaan
a.      Struktur
Bagian pertama
Pemberitaan tentang hukuman (mikha 1 – 3)
             Seberkas harapan yang singkat dalam 2:12-13))
Pemberitaan tentang harapan (mikha 4 – 5)

Bagian kedua
Pemberitaan tentang hukuman (mikha 6:1-7:7)
Pemberitaan tentabng harapan (mikha 7:8-20)

Analisis yang lebih memuaskan walaupun lebih rumit yang membagi kitab ini ke dalam tiga bagian diusulkan oleh allen (1976. Hal. 260):

Bagian pertama (mikha 1:2-2:13)
Hukuman yang panjang (mikha 1:2-2:11)
Harapan yang pendek (mikha 2:12-13)

Bagian kedua (mikha 3-5)
Hukuman yang panjang (mikha 3)
Harapan yang pendek (mikha 54;1-5)
Harapan bagi orang – orang yang susah (mikha 4:6-8)
Kesusahan yang panjang, harapan yang pendek (mikha 4:9-10)
Kesusahan yang pendek, harapan yang panjang (mikha 4:11-13)
Kesusahan yang pendek, harapan yang lebih panjang (mikha 4:14-5:5)
Harapan bagi sisa Israel  yang susah (mikha 5:6-8)
Hukuman yabng panjang (mikha5:9-8)
Harapan yang pendek (mikha 5:14)

Bagian ketiga (mikha 6-7)
Hukuman yang panjang (mikha 6:1-7:7)
Harapan yang pendek (mikha 7:8-20)
 
b.      Pemberitaan pertama tentang hukuman (mikha 1:2-2:11)
Sesudah pembukaan yang berbicara tentang penghakiman dimasa semua orang dipanggil untuk menghadapinya (mukha1:2-4), maka kedua ibu kota tersebut dituduh sebagai sumber pencemaran yang telah menodai seluruh bangsa itu. Penghukuman atas samaria disebutkan secara terinci  (mikha 1:5-9). Kemudian hukuman yehuda digambarkan scara ringkas dengan dampak terhadap kota dan desa diperbukitan dan daratan rendah (mikha 1:10-16).

c.      petunjuk pertama tentang pemgharapan  (mikha 2:12-13)
pemberitaan keselamatan ini merupakan seberkas cahaya yang menerangi kesuraman ketiga pasal pertama kitab ini. Pemberitaan ini ditempatkan disini bukan karena mikha membertitakan tentang hukuman dan pengharapan pada saat yang sama – hal itu hanya akan membingungkan pendengarnya-melainkan karena mereka yagn memelihara dan menyunting ucapan-ucapanya ingin menekankan bahwa penghukuman tidak pernah merupakan kata terakhir dari allah kepada umat perjanjianya.
d.     Pemberitaan kedua tentang hukuman (mikha 3)
Bagi mikha kepemimpinan yehuda sudah hancur sama sekali. Pemimpin-pemimpin bukan mempertahankan perjanjian allah, malah mereka mengganas dengan memeras golongan petani kecil nasibnya hanya diperhatikan oleh beberapa oramg nabi (mikha 3:1-4). Dengabn rasa bermusuhan  yang hamper seperti rasa jijik , mikha sebagai utusan allah yabng sejati  (mikha 3:8) secara khusus menghadapi nabi-nabi palsu (mikha 3:5-7,11)

e.      Pemberitaan kedua tentang pengharapan  (mikha 4-5)
Kerajaan mesianik (mikha 4)
Beberapa ciri utama dari masa depan yang cerah bagi Israel adalah keutamaan rumah allah (mi 4:1) kereajaan atas seluruh manusia (mi 4:2) kedamaian yang tak ada bandinganya (mi 4:3), keslamatan dan kemakmuran sepenuhnya (mi 4:4) dan pengabdian penuh kepada allah (mi 4:5). Ayat 1-3 tampaknya merupakan nyanyian yang dikenal oleh yesaya maupun mikha; kedua-duanya mungkin memakai sumber yang sama, mungkin sekali dari ibadat dirumah alah (lihat mzr 46;48;76). Ayat 4 ditambahkan oleh mikha sendiri, mungkin berdasarkan kepedulianya terhadap sesamanya di desa yang tanahnya dirampas dengan kejam.
Raja mesianaik (mi 5)
Sama sepertoi yesaya, mikha mengharapkan datangnya pemerintahan putra daud yang sejati, yang akan mewujudkan citya-cita nenek moyangnya dahulu. Tempat kelahiranya dibetlehem disebutkan (mi 5:1) untuk menekankan kesederhanaan dan kerendahan tempat asal daud dan penggantinya kelak, yang akan menjadi gembala sejati bagi umat allah (mi 5:3). Yang mengagumkan kita mengenai nubuat ini bukanlah bahwa mikha menyebut betlehem, melainkan bahwa allah menjaga supaya yesus kristus dilahirkan disana, walaupun ia dibesarkan dinazaret (luk 2:1-20)

f.        Pemberitaan ketiga tentang hukuman  (mikha 6:1-7:7)
Bagian ini seperti ucapan lain mengenai penghukuman  dimulai dengan kata : “dengarlah” (lihat mikha 1:2, 3:1,9 ; 6:9: amsl 3:1; 4:1; 5:1). Adeganyatejadi digerbang kota, tempat berlangsungnya proses pengadilan. Gunung-gunung dipanggil sebagai saksi tehadap pertentangan antara allah dan umatnya. Selanjutnya sesuai dengan cara para nabi yang benar kuasa allah dan karyanya  yang rahmani dan peristiwa keluaran diceritakan kembali sebagai bukti kesetiaanya kepada umatnya 9(mikha 6:3-5). Allah memegang tiga peran dalam pengadilan itu yaitu pengugat, jaksa penuntut dan hakim.

g.       Pemberitaan ketiga tentang pengharapan  (mikha 7:8-20)
Dalam perikop ini yang menonjol bukanlah kembalinya atau bertobatnya Israel, melainkan campur tangan allah, dialah yang membawa terang dan menjalankan penghukuman (mikha 7:8-9), yang mempermalukan musuh-musuhnya yang mengejek Israel pada saat mereka lemah (mi 7:10, 16-17) dan kembali untuk menggembalakan umatnya seperti dahulu (mi 7:14-15).


Bentuk sastra mikha 7:8-20 tampaknya meneruskan pola liturgis mikhja 7:1-7:
§  Pengakuan keyakinan akan penyelamatan allah (diucapkan oleh seorang wakil umat) ayat 8-10.
§  Janji pemulihan (ucapan keselamatan) bagi Israel dan penghukuman atas bangsa-bangsa (mungkin diucapkan oleh seorang nabi dirumah allah) ayat 11-13. Dan memohon berkat allah (oleh umat) ayat 14.
§   Janji pembebasan oleh allah yang merupakan keluaran baru (mungkin disampaikan oleh seorang nabi) ayat 15.
§  Pengembangan janji itu (ucapan keselamatan) kecemasan bangsa-bangsa dan rasa takut mereka yang berikutnya terhadap allah (ayat 16-17)

§  Nyanyian pujian kepada allah karena pengampunanya yang unik dan kesetiaanya yang tak putus-putusnya (oleh jemaat) ayat 18-20).

No comments:

Post a Comment

TAMBAHAN DAN KONFIRMASI ULANG MENGENAI NUBUATAN YANG KAMI SAMPAIKAN MENGENAI BASUKI TJAHAJA PURNAMA

TAMBAHAN DAN KONFIRMASI ULANG MENGENAI NUBUATAN YANG KAMI SAMPAIKAN MENGENAI BASUKI TJAHAJA PURNAMA Seperti telah diketahui dan dibaca s...