KITAB YESAYA
II
PEMBERITAAN
1.
Penglihatan
Seorang Nabi
a.
Penglihatan
Penglihatan yesaya (yes 6)disebutkan waktunya, yaitu dalam tahun
matinya raja uzia” (740 sM). Beberaoa
penafsir menyatakan, disini ada hubungan
sebab akibat: sebelum peristiwa itu, yesaya hanya melihat kemuliaan dan
keagungan pemerintahan kerajaan, tetapi ada waktu uzia wafat, yesaya sadar
bahwa kemuliaan insane fana dan terbuka untuk menerima penglihatan mengenai
pemerintahan surgawi. Penglihatan itu berisi pernyataan tentang dia yang maha
kudus (ayat 1-3), yang duduk di atas takhta “yang tinggi dan menjulang” dan
jubahnya memenuhi rumah allah. Serafim menjaga takhta itu, menyembah tuhan dan
menolong yesaya dalam keadaanyayang berdosa (ayat 7 . yesaya juga diberi
penglihatan tentang dirinya sendiri seorang yang berdosa yang tinggal
ditengah-tengah bangsa yang berdosa (ayat 5). Seorang yang memerlukan belas
kasihan karena matanya lelah “melihatsang raja, yakni tuhan semesta alam” (ayat
5. Disini yesaya menerima pernyataan
allah mengenai pelayanan yang telah dibebankan ke ata bahunya (ayat 8-13)
b.
Misi
Secara sekilas, misi yesaya tampak sebagai pemberitaan tentang
penolakan umat Israel oleh allah. Tampaknya allah menyuruh yesaya membuat
bangsa itu tidak dapat melihat dan mendengar serta bertobat (yes 6:10).
2.
Ajaran
tentang allah
Dapat
dikatakan, yesaya adalah ahli teologi dalam perjanjian lama. Dalam kitabnya
muncul unsur-unsur ajaran yang jelas tentang allah dan terdapat juga- khususnya
dalam bagian akhir – ungkapan-ungkapan iman yang merupakan rumusan-rumusan
ajaran (lihat 11;1-15; 48:12-13; 63:15-170.
a.
Allah maha
kudus
Yesaya
memperoleh penglihatan di rumah allah berupa kenyataan allah yang maha kudus.
Sesuai dengan itu, maka wajarlah ia menekankan kekudusan allah. Ungkapanya yang
khas, “yang mahakudus, allah Israel”, ditemukan sebanyak 25 kali falam kitabnya
(12 kali dalam yes. 1-39, 11 kali dalam yes. 40-55 dan 2 kali dalam yes 65-66.
Dalam bagian lain dari perjanjian lama, ungkapan itu (ada beberapa bentuknya)
hanya terdapat enam kali : sekali dalam kutipan dari ucapan yesaya (2 raja 19:22), dua kali dalam
pasal penutup kitab yeremia (yesaya 50:29; 51:5) dan tiga kali dalam kitab
mazmur (mzr 71:22; 78:41; 89:19).
b.
Allah sebagai
penyelamat
Nama yesaya
(ibr. Yesya’yahu) yang berarti “allah akan menyelamatkan” atau mungkin “allah
adalah keselamatan”, menolong mengerti mengapa yesaya sangat tertarik tentang
keselamatan. Dalam yesaya 1-39, allah disebut sebagai “allah yang menyelamatkan
engkau” (yes 17:10.
Gagasan
yesaya mengenai keselamatan dihubbungkan dengan penebusan, pembebasan,
kebenaran dan keadilan, maka kita perlu mempelajari gagasan ini juga untuk
memperoleh gambaran yang lengkap mengenai apa yang dimaksudkanya dengan
kata-kata selamat, juruselamat dan keselamatan.
c.
Allah sebagai
penebus
Kata kerja ga’al menebus dan bentuk partisipnya
go’el ‘penebus’ juga mencolok dalam kitab yesaya.
Yesaya 56-66
menyempurnakanya:
“bukan
seorang duta atau utusan, melainkan ia sendirilah yang menyelamatkan mereka;
Dialah yang
menebus mereka dalam kasihnya dan belas
kashnya
Ia
mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala (yesaya 63:9)
Karena itu
umat allah berkata:
Ya tuhan engkau
sendiri bapa kami , namamu ialah ‘penebus kami’ sejak dahulu kala.( yes 63:16)
Kita dapat
mengaitkan pula hal ini dengan kata – kata yesaya 35:9-10:
Di situ
tidak aka nada singa
Binatang
buas tidak akan menjalaninya
Dan tidak
akan terdapat disana
Orang –
orang yang diselamatkan akan berjalan disitu, dan orang-orang yang dibebaskan
tuhan akan pulang dan masuk ke sion
dengan bersorak-sorai,
Sedang
sukacita abadi meliputi mereka;
Kegirangan
dan sukacita akan memenuhi mereka,
Kedudukan
dan keluh kesah akan menjauh.
d.
Allah sebagai
bapa
Konsep allah
sebagai “bapa” tampaknya dihindari dalam perjanjian lama pada waktu Israel
memiliki hubungan dengan agama-agama alam seperti pemujaan dewa baal. walaupun
Israel disebut sebagai anak allah, allah tidak disebut “bapa” sampai tidak ada
lagibahaya bahwa kata itu akan dimengerti sebagai ayah dalam arti jasmani.
Allah adalah pencipta dan meyebut manusia sebagai anak-anaknya, namun pada
bagian terakhir kitab yesaya dapat kita temukan pernyataan seperti :
“ya tuhan,
engkau sendiri bapa kami;
Namamu ialah
“penebus kami” sejak dahulu kala. (yesaya 63:16)
Tetapi
sekarang ya tuhan engkaulah bapa kami” (yesaya 64:8)
e.
Allah sebagai
penguasa tertinggi
Salah satu sumbangan
terbesar dari yesaya bagi teologi adalah ajaranya tentang monoteisme mutlak.
Seluruh bumi penuh kemuliaan allah (yes 6:3), karena itu ilah-ilah lain tidak
ada sama sekali (yes 2:8, 18,20-21): “mereka bukanlah allah, hanya buatan
tangan manusia, kayu dan batu” (yes 37:19)
Ajaran allah
terdapat dalam yesaya 56-66, yang disertai dengan janji : “sebab sesungguhnya
aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru , hal-hal dahulu yang tidak
akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati” (yes 65:17). “sebab
sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan kujadikan itu,
tinggal ttap dihadapanku .. demikianlah keturunanmu dan namamu akan tingal
tetap” (yesaya 66:22).
f.
Roh allah
Dibandingkan
dengan para penulis penjanjian lama lainnya, yesaya lebih banyak menyebut
tentag roh. Walaupun ada kesulitan yang tak terelakan dlam menetapkan ajaran
tentang roh, namun ada ajaran yang jelas dan nyata dalam seluruh kitab yesaya.
Pada masa
kesusahan umat allah akan menantikan “sampai dicurahkan kepada kita roh dari
atas” (yes 32:15), yang membawa keadilan dan kebenaran, hasilnya adalah damai
sejahtera, ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya (ayat 16-18). Dalam
yesaya 34:16 roh disebutkan sejajar dengan “mulut tuhan”, tetapi karena ayat itu
memakai kesejajaran sintetik maka tidak jelas apakah keduanya dapat disamakan.
Mungkin allah yang memberi perintah dan
rohnya yang melaksanakannya.
3.
Hubungan
manusia dengan allah
a.
Kebenaran
Hasil
kebenaran allah yang menyangkut umatnya, adalah kelepasan atau kemenangan
dan karena itu merupakan pembuktian
kebenaran (lihay 41:2, 10,51:1,5,7;
54:17). Karena itu kebenaran dalam kitab yesaya mencakup sifat allah;
karya-karya yabng sesuai dengan sifat itu, khususnya yang berhubungan dengan
umatnay: dan hasil dari karya-karya yang benar itu, yang dirasakan oleh umatnya
dan juga oleh seluruh bumi (lihat mzm 71:15-16,24).
b.
Keadilan
Tampaknya
arti dasarnya ialah “hakim” dan karena itu berkembanglah arti-arti yang lain
seperti menghakimi, memerintah, keadilan, keputusan, kebiasaan, gaya hidup di
bawah ketentuan yang telah dibuat, pembenaran atau penjatuhan hukuman, hukuman
yang yang diumumkan, berperkara (yes 43:26) dan sebagainya.
c.
Hamba tuhan
Pada awalnya
Israel adalah hamba (yes 41:8-9). Tujuan seorang hamba adalah melakukan kehendak tuannya dan Israel
dipilih untuk melakukan kehendak tuannya dan Israel dipilih untuk melakukan
kehendak allah, “menyatakan hokum kepada bangsa-bangsa” (yes 42:1), “menjadi
terang untuk bangsa-bangsa” (yes 42:6).
Tetapi Israel adalah hamba yang buta dan tuli (yes 42:19) sehingga harus
dihukum (yes 42:24).
Hamba tuhan
dalam nubuat yesaya dapat digambarkan dengan sebuah segitiga atau kerucut.
Bagian dasar menggambarkan seluruh bangsa itu, yaitu hamba menurut yesaya
41-48. Bagian tengah menggambarkan hamba yang lebih setia, bagia atas
melambangkan hamba yang melayani tuhan-nya dengan sempurna, yang telah
menanggung penyakit kita dan memikul kesengsaraan kita” (yes 53:4).
Seorang
hamba dapat menjadi seorang pembangkang, suka dan menentang kehendak tuannya,
sehingga ia harus disingkirkan. Pada pihak lain, seorang hamba juga dapat
begitu taat sehingga menjadi hamba yang sempurna.
No comments:
Post a Comment