TAMBAHAN DAN KONFIRMASI ULANG MENGENAI NUBUATAN YANG KAMI SAMPAIKAN MENGENAI BASUKI TJAHAJA PURNAMA
Seperti telah diketahui dan dibaca secara luas, sekitar bulan November 2016, kami menyampaikan dan menyebarluaskan melalui media sosial mengenai apa yang kami terima sebagai hasil penyelidikan dan doa mengenai situasi Indonesia dalam kaitannya dengan pilkada Jakarta yang sedang mulai berlangsung pada saat itu. Pesan-pesan tersebut dapat dibaca di http://worshipcenterindonesia.blogspot.co.id/…/pesan-tuhan-…, di http://worshipcenterindonesia.blogspot.co.id/…/kasihan-ahok… maupun di http://worshipcenterindonesia.blogspot.co.id/…/fokus-pada-k….
Semua pesan tersebut, beserta postingan-postingan lainnya yang menguatkan pesan tersebut di media sosial kami tidak lain menyampaikan pesan kepada Bpk Basuki TP supaya tidak meneruskan pencalonannya dan kepada pendukung-pendukungnya untuk merelakan supaya beliau mundur dari pencalonannya sebagai Gubernur Jakarta. Ini sekali lagi, bukan berasal dari kemampuan analisis kami maupun kemauan diri kami sendiri melihat situasi dan kondisi yang ada (yang bahkan pada saat itu masih jauh dari memanas dan kacau seperti yang terjadi berbulan-bulan setelah itu). Meski begitu, seperti yang juga telah kami perkirakan, SANGAT BANYAK YANG MENENTANG BAHKAN MENGHUJAT PESAN YANG KAMI SAMPAIKAN. KAMI SEGERAP DICAP SEBAGAI ORANG-ORANG YANG MENGGUNAKAN NAMA TUHAN UNTUK KEPENTINGAN DAN TUJUAN KAMI PRIBADI. TIDAK JARANG YANG MENERTAWAKAN DAN MENYEBUT KAMI SEBAGAI PELAYANAN YANG NGAWUR, SESAT DAN MENCARI POPULARITAS ATAU SENSASI BELAKA. Oleh kasih karunia dan kekuatan dari Tuhan, puji Tuhan, kami dimampukan menanggung dan melewati semuanya itu. Dan sejauh ini, dengan sikap yang hingga kini terbuka bagi pengujian dari pihak manapun, semua yang dituduhkan kepada kami di atas belumlah terbukti.
Kini, pilkada DKI telah berakhir dan kita semua telah mengetahui hasilnya. Sang petahana kalah dan bukan hanya kalah, melainkan kalah telak. Dan sepengetahuan kami, ada beberapa yang berpikir bahwa kekalahan BTP telah kami nubuatkan sebelumnya. Sebenarnya ini TIDAKLAH TEPAT. Jika dibaca dan diteliti kembali, tidak ada satupun pernyataan yang menyampaikan bahwa Ahok akan kalah dalam pilkada dua putaran kemarin. Yang kami sampaikan adalah ADALAH JAUH LEBIH BAIK JIKA BELIAU MUNDUR DARI PENCALONANNYA SEBAGAI GUBERNUR DAN MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK TUGAS SELANJUTNYA YANG BISA JADI LEBIH BESAR DARI YANG SEKARANG DARIPADA MEMPERJUANGKAN JABATAN KEPALA DAERAH SEMATA. Apa sebabnya? Sebagaimana bisa dibaca kembali dari pesan kami ialah karena Tuhan melihat ada bahaya yang sangat besar jika beliau ngotot maju dalam Pilkada kemarin. Banyak hal yang semestinya tidak perlu terjadi, luka-luka yang sebenarnya tidak perlu, hingga kekacauan yang mestinya bisa diredam AKHIRNYA TERJADI DENGAN BERSIKERASNYA BELIAU MASUK PERTARUNGAN INI. Dan semuanya terbukti.
Bagi kami, kekalahan Ahok hanyalah pelengkap dari apa yang Tuhan sudah peringatkan sebelumnya pada kita semua sebagai anak-anak-Nya di Indonesia. Bahkan jika Ahok memenangkan pilkada sekalipun, kekalahan, kerugian dan kemunduran telah terjadi atas seluruh bangsa. Tanah air kita yang semula bersatu telah koyak. Perpecahan sudah terjadi. Kecurigaan, prasangka terlanjur merajalela bahkan luka menganga telah ditorehkan begitu dalam di hati seluruh bangsa. Bahaya Indonesia jatuh dalam permainan politik yang lebih besar (dimana Presiden semakin dilemahkan) sudah di depan mata. Semua ini tidak perlu dialami jika mempertimbangkan jauh-jauh sebelumnya risiko seperti ini yang mana dikuatkan melalui pesan profetik yang juga telah disampaikan.
Apa yang kami sampaikan sesungguhnya MELAMPAUI SEKEDAR MENANG ATAU KALAHNYA AHOK. Yang kami sebarluaskan adalah strategi rohani demi kebaikan seluruh bangsa, sebagaimana pesan yang kami sampaikan tahun 2014 mengenai naiknya presiden Jokowi yang memang harus didukung mengingat kondisi rawan yang Tuhan lihat atas bangsa ini. Hanya saja, kali ini strategi berbeda yang Tuhan tunjukkan kepada kami sebab situasi yang juga berbeda dengan pilpres 2014 lalu. Dan adalah wajar dalam suatu pertarungan, strategi yang diterapkan berbeda. Suatu hal yang umum dalam setiap kontes, pertandingan olahraga atau dalam peperangan.
Dan betapa lebih lagi itu akan dilakukan Tuhan, Sang Hikmat, yang tahu segala sesuatu, juga situasi kini dan nanti sehingga Ia mampu memberikan cara dan langkah-langkah yang berbeda demi kebaikan bangsa yang dikasihi-Nya.
Sesungguhnya, ketika kita melalaikan petunjuk dan pimpinan-Nya, ada konsekuensi dan akibat yang harus kita tanggung. Dan apa yang telah dinubuatkan akan terus terjadi apabila kita tidak memohon pengampunan Tuhan dan kembali mengerjakan apa yang sudah seharusnya bagi pemulihan bangsa ini. Sebagai anak-anak Tuhan, kita telah diberitahukan bahwa jika :
".. umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14)
maka Tuhan akan menyatakan kasih dan kuasa-Nya untuk menyembuhkan dan memulihkan negeri kita. Adalah bagian kita untuk
- MERENDAHKAN DIRI (introspeksi diri dan mengakui kesalahan kita)
- BERDOA (memohon kemurahan dan pertolongan campur tangan-Nya)
- MENCARI WAJAH TUHAN (mencari perkenan-Nya daripada meminta dipenuhinya keinginan dan tujuan kita sendiri)
- BERBALIK DARI JALAN-JALAN KITA YANG JAHAT (bertobat dan menyerahkan diri untuk taat sebagai umat-Nya dengan tidak menggunakan cara-cara dan usaha-usaha kita sendiri melainkan mencari kehendak-Nya dan melakukan-Nya).
Lebih dari yang kita pikirkan, Tuhan rindu memulihkan dan membangkitkan Indonesia menjadi alat kemuliaan-Nya bagi bangsa-bangsa lainnya. Kesempatan itu masih ada. Harapan itu seharusnya belum hilang. Selagi kita masih diperingatkan-Nya melalui hasil pilkada yang mengejutkan kita semua, alangkah baiknya jika kita segera berlari dan mencari wajah-Nya kembali. Rencana dan kehendak-Nya SUDAH PASTI ADALAH YANG TERBAIK BAGI KITA sekalipun tampaknya tidak demikian pada saat-saat tertentu dimana tidak banyak kenyamanan tersedia bagi kita. Jalan-Nya memang sempit dan pintu yang dipilih-Nya memang sesak namun semuanya akan berujung pada kelepasan, kemenangan dan KEMULIAAN bagi siapapun yang rela menjalaninya bersama Tuhan.
Waktu-waktu ke depan adalah momen-momen yang semakin kritis bagi Indonesia, kita memerlukan Tuhan dan hikmat-Nya supaya kita tidak semakin tenggelam dalam kegelapan yang lebih dahsyat. Baiklah mulai kini kita menyiapkan hati yang TERTUJU HANYA KEPADA-NYA, untuk DENGAR-DENGARAN AKAN ISI HATI DAN PIKIRAN-NYA, supaya ketika Tuhan berbicara KITA SIAP DAN HADIR UNTUK MELAKUKAN KEHENDAK-NYA ITU.
Sebab tidakkah perlu dan terlalu mahal harga kesalahan berikutnya yang kita lakukan. Bangsa kita menjadi taruhan karena berada di ambang kejatuhan dalam penguasaan total yang memperbudak seluruh bangsa dalam kegelapan yang tak terbayangkan.
Sebagai penutup, ingat selalu bahwa Tuhan tidak bekerja dengan sendirinya sekalipun Ia berdaulat dan memegang kendali atas segala sesuatu. Ada faktor kehendak bebas yang menentukan bagaimana Ia dapat bekerja di tengah-tengah manusia. Itulah sebabnya kita diajari untuk berdoa supaya PEMERINTAHAN-NYA BERLAKU ATAS BUMI INI DAN KEHENDAK-NYA TERJADI DI SINI SEPERTI YANG DIKEHENDAKI-NYA DI SORGA. Perlu doa-doa yang adalah ijin dan penyerahan diri dan kendali kita di bumi supaya sorga dapat berkarya lebih lanjut.
Dan Tuhan akan bekerja saat kita MEMPERSILAKAN DIA BEKERJA ATAS KITA dan KITA MENYAMBUTNYA DALAM KETAATAN PENUH SEBAGAI KERJA SAMA KITA DENGAN-NYA MEWUJUDKAN KEHENDAK-NYA ATAS KITA ATAU ATAS APAPUN YANG KITA DOAKAN.
Jika kita melepaskan kehendak-Nya di Indonesia (dengan hidup dalam kehendak-Nya) maka kehendak-Nya pun jadi atas bangsa ini. Jika kita mengikat dosa, kepentingan-kepentingan egois diri kita, dan pekerjaan iblis atas Indonesia, maka kuasa gelap pun diikat dan kejahatan dibungkam atas Indonesia.
Sebaliknya, jika kita melepaskan ambisi dan kehendak kita sendiri (dengan mengejar tujuan dan keuntungan pribadi) maka seluruh negeri dipenuhi manusia-manusia yang saling menjegal, menyikut, menjatuhkan bahkan saling menghancurkan dimana kekacauan dan kerusakan akan menjadi akibat dari semuanya itu. Dan jika kita "mengikat" pesan-pesan kekudusan dan sejati dari Tuhan dan menghambat kuasa Roh Kudus dalam hidup kita, maka sorga tak dapat berbuat banyak atas bangsa kita.
Pilihan ada di tangan kita.
Manakah yang akan engkau pilih, hai (umat Tuhan di) Indonesia?
Salam revival!
INDONESIA PENUH KEMULIAAN TUHAN.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
TAMBAHAN DAN KONFIRMASI ULANG MENGENAI NUBUATAN YANG KAMI SAMPAIKAN MENGENAI BASUKI TJAHAJA PURNAMA
TAMBAHAN DAN KONFIRMASI ULANG MENGENAI NUBUATAN YANG KAMI SAMPAIKAN MENGENAI BASUKI TJAHAJA PURNAMA Seperti telah diketahui dan dibaca s...
-
SYARAT-SYARAT SEORANG PENAFSIR ALKITAB Adalah keyakinan gerej...
-
JEAN – JACQUES ROUSSEAU PELOPOE ILMU JIWA PENDIDIKAN A. RIWAYAT HIDUP Jean Jacque Rousseau, dilahirkan pada tahun 1712 ...
-
KITAB MIKHA Dalam menentang penyelewengan religius dan sosial pada zamanya, nabi mikha memang kurang dikenal bila dibandingka...
No comments:
Post a Comment